Peningkatan mutu Perguruan Tinggi merupakan suatu keharusan bagi setiap Perguruan Tinggi, terlebih Perguruan Tinggi Swasta (PTS) agar dapat bersaing dengan Perguruan Tinggi lainnya. Bahkan saking pentingnya peningkatan mutu sebuah perguruan tinggi, Prof. Ir. Moses L. Singgih, M.Sc, Ph.D sampai mengeluarkan sebuah pernyataan sekaligus pertanyaan, “Mutu atau Mati?”. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar Lembaga Penjaminan Mutu (LJM) UMS pada tahun ini kembali mengadakan Pelatihan Audit Mutu Internal (AMI) bagi peserta internal maupun eksternal. Output-nya adalah mencetak Auditor Mutu Internal yang handal untuk membantu pelaksanaan Audit Mutu Internal guna memacu pengingkatan mutu Perguruan Tinggi masing-masing.

Pelatihan yang dilangsungkan di Ruang Seminar lantai 7 Gedung Induk Siti Walidah pada tanggal 29 sampai dengan 31 Januari 2019 ini diikuti oleh 19 peserta internal UMS, dan 23 peserta dari 11 Perguruan Tinggi Swasta, yakni:

1. Akademi Teknologi Warga Surakarta (6 peserta)
2. STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta (2 peserta)
3. STIKES Muhammadiyah Klaten (2 peserta)
4. Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri (2 orang)
5. Akademi Keperawatan Krida Husada Kudus (1 peserta)
6. STIKES Cendekia Utama Kudus (1 peserta)
7. Universitas Muhammadiyah Kudus (2 peserta)
8. Universitas Muhammadiyah Semarang (1 peserta)
9. Universitas Semarang (2 peserta)
10. Universitas Muhammadiyah Malang (2 peserta)
11. Universitas Muhammadiyah Palembang (1 peserta)

Menghadirkan pembicara utama, Prof. Dr. drh. Nyoman Sadra Dharmawan, MS dari Universitas Udayana Bali, dan Tim Lembaga Penjaminan Mutu UMS, materi yang disampaikan terdiri dari:

• Sistem Penjaminan Mutu Internal (5 jam)
• Teori Audit Mutu Internal (4 jam)
• Pelaksanaan Audit Sistem/Dokumen (2 jam)
• Pelaksanaan Audit Mutu Lapangan (5 jam)