Dalam rangka menyongsong penerapan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0 dan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) tahun 2021, Lembaga Penjaminan Mutu (LJM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mulai mengembangkan sistem tracer alumni dan pengguna lulusan. Tracer alumni dan pengguna lulusan merupakan salah satu metode yang digunakan oleh perguruan tinggi untuk memperoleh informasi serta umpan balik (feedback) dari alumni dan pengguna lulusan, yang mana informasi ini sangat berguna untuk keperluan akreditasi maupun bahan evaluasi dan pengembangan institusi. IAPS 4.0 sendiri memiliki perbedaan yang cukup signifikan dibanding dengan IAPS lama, khususnya dalam penyusunannya yang harus berdasarkan pada jenis pendidikan, serta berorientasi pada output dan outcome. Untuk itu, sistem yang dimiliki perguruan tinggi saat ini harus mulai dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan IAPS 4.0 tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, pada tanggal 13 Desember 2018 bertempat di ruang rapat LJM diadakan rapat untuk mengembangkan sistem tracer alumni dan pengguna lulusan. Dalam pengembangannya, dilibatkan sepuluh orang yang terbagi ke dalam tim perumus , IT, dan support, di bawah kendali ketua LJM yakni Bp. Hari Prasetyo, Ph.D. Ada dua tujuan utama dari pengembangan sistem ini yang terkait dengan IAPS 4.0 dan kebutuhan institusi, yakni:
- Tujuan 1 (alumni lulusan <= 5 tahun)
- Mengukur kinerja dan daya saing lulusan
- Mendapatkan informasi umpan balik terhadap prodi/institusi terkait
- Sebagai informasi bagi stakeholder terkait profil alumni UMS serta pembangunan jejaring UMS
- Tujuan 2 (alumni lulusan > 5 tahun)
- Mengukur program learning outcome
- Mengukur dampak alumni di masyarakat sesuai visi dan misi UMS
- Mengukur peran alumni dalam pengembangan al-Islam dan Kemuhammadiyahan di masyarakat
- Potensi penggalangan dana beasiswa alumni
Direncakanan, sistem tracer alumni dan pengguna lulusan yang baru ini akan disosialisasikan pada 14 Februari 2018.