Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) Tengah Tahun T.A. 2018/2019 yang berlangsung sejak tanggal 30 Januari sampai dengan 13 Februari 2019, maka pada hari Sabtu 9 Maret 2019 bertempat di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah diadakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Rapat yang diikuti oleh seluruh pimpinan universitas, biro dan unit, fakultas, program studi, dan auditor ini dilakukan dengan tujuan untuk melaporkan hasil dari pelaksanaan AMI, serta untuk mengetahui sejauh mana implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah dilaksanakan. Selain itu, kegiatan ini juga dijadikan sarana bagi pimpinan universitas untuk menyampaikan arahan kepada seluruh entitas terkait, dan juga untuk meminta feed back berupa ide, gagasan, maupun kritik dan saran.
Acara ini dibagi menjadi tiga sesi, yakni: 1). Sambutan dan arahan dari Pimpinan UMS; 2). Pelaporan Hasil Audit Mutu Internal Tengah Tahun T.A. 2018/2019; dan 3). Diskusi. Dalam sambutan dan arahan dari pimpinan UMS yang disampaikan oleh Wakil Rektor 1 UMS, Dr. Muhammad Da’i, M.Si., Apt. menyampaikan beberapa point, diantaranya:
Point 1:
Saat ini, jumlah borang yang sudah masuk ke BAN-PT lebih dari 3000 borang, sedangkan jumlah Asesor yang dimiliki sekitar 1000 orang. Hal ini menjadikan akumulasi tugas/beban BAN-PT menjadi cukup berat, oleh karena itu bagi prodi yang sudah merencakana untuk melakukan re-akreditasi dengan standar yang lama, mohon agar segera diupayakan finalisasinya dan segera di upload. Yang menjadi masalah adalah bagi prodi yang usia akreditasinya sudah limit, contoh manajemen dan akuntansi yang status akreditasinya sudah habis namun belum ada kejelasan kapan akan dilakukan visitasi, sehingga belum berani untuk dilakukan wisuda
Point 2:
RPPS yang dimulai tahun 2010, telah memberikan manfaat yang luar biasa, diantaranya peningkatan jumlah prodi yang terakreditasi A yang sangat signifikan. Tahun 2013, akreditasi A sejumlah 13 prodi, dan di tahun ini meningkat pesat menjadi 26 prodi. Target UMS sendiri di tahun 2021, jumlah prodi yang terakreditasi A adalah 60%. Untuk itu, fundamentalnya perlu untuk dibenahi, baik itu pada proses maupun pada peningkatan output.
Point 3:
Terkait tindak lanjut dari raker di Tawangmangu 1,5 tahun yang lalu tentang penguatan enterpreneurship & internship, UMS sudah merintis kolaborasi dengan Jepang (untuk mahasiswa yang sudah lulus) dan kerjasama dengan berbagai BUMN sebagai tempat untuk magang mahasiswa UMS. Saat ini sudah 25 mahasiswa UMS yang diterima magang di BUMN. Harapannya, jumlah tersebut akan terus meningkat dan diikuti cakupan bidang yang semakin luas. Namun perlu difikirkan juga terkait kolaborasi ini adalah bagaimana pengakuan kredit dari program magang ini yang memakan waktu kurang lebih 6 bulan lamanya. Untuk itu, dibentuklah taskforce yang diketuai oleh Dr. Munajat untuk merumuskan bagaiman konversi KRS tersebut termasuk dengan pedomannya, sehingga program magang ini dapat menggantikan Tugas Akhir.
Point 4:
Peringkat UMS di level nasional alhamdulillah stabil, bahkan cenderung meningkat, yakni berada di posisi 38 (sebelumnya di posisi 50an). Yang perlu untuk ditingkatkan dan diperkuat adalah untuk level internasional, khususnya pada pemeringkatan World Class University (WCU) yang cenderung terus menurun. Untuk itu ditunjuk Bp. Supri sebagai ketua taskforce untuk penguatan reputasi UMS baik pada level nasional maupun internasional. Salah satu program yang dicanangkan sesuai dengan renstra adalah publikasi scopus dengan target minimal 500 paper per tahun.
Point 5:
Untuk mendorong produktivitas dosen, pada semeseter ini UMS akan menaikkan kesejahteraan dosen khususnya dalam hal transport mengajar (pada level sarjana).
Sedangkan untuk pelaporan hasil Audit Mutu Internal Tengah Tahun T.A. 2018/2019, disampaikan oleh Ibu Okti Sri Purwanti, S.Kep, Ns, M.Kep .,Ns SP.Kep. MB. Dipaparkan tentang rekomendasi pada RTM tahun lalu, berikut tindak lanjutnya. Kemudian dilanjutkan dengan penyampain hasil Audit Mutu Internal Tengah Tahun T.A. 2018/2019. Pada bagian akhir, dilakukan diskusi dan tanya jawab untuk meminta feed back berupa ide, gagasan, maupun kritik dan saran.
